Langsung ke konten utama

[Puisi] Untuk Palestina yang Masih Dikepung

Setelah puluhan tahun ditambah lebih dari 600 hari serangan penjajah di tanah Palestina. Aku yang belum bisa apa-apa ini, hanya bisa mengirimkan doa dalam kata-kata yang sungguh sedikit. Tapi ini adalah puisi yang kutulis dengan hati yang berat, dan dengan Bismillah aku menulisnya.

dokumen pribadi 


Cahaya yang Bersinar Dalam Redup

oleh: Saudaramu dari jauh (Indonesia, 9 Juni 2025)


Jika cahaya itu tiada

Maka tiadakah pula kegelapan itu akan tampak

Cahaya yang berpendar dari tanah para Nabi

Redup menembus lensa tepat jatuh ke kalbu


Jika cahaya itu tiada

Tidak akan tampak warna merah keberanian

Tidak akan tampak hitam keteguhan hati

pun putihnya iman, dan hijaunya harapan


Di atas belahan bumi para Nabi bersemayam

Di sana nyata kekacauan 

Manusia direnggut kemanusiannya

Manusia merenggut kemanusiaannya


Suara tangis yang terdengar dari bisikan cahaya

Dan nyata itu bukan lagi goresan luka

Tapi tubuh yang tersayat derita, dicabik-cabik, dan tak bernyawa

Bukan efek, namun rekaman genosida


Seorang ayah yang menangis memeluk anaknya

Anaknya yang menggigil memanggil ibunya

Pahlawan yang rela merelakan dirinya 

Orang-orang yang terkubur reruntuhan 


Mereka tidak akan pasrah pada kebiadaban

Sedangkan kita tak akan hanya diam menutup indera

Daya upaya tak ada yang tak berharga

Sebesar doa, sebesar keyakinan

Sepiring harapan, Sehelai kepedulian

Semuanya lebih berharga dari diam


#SavePalestine

#AllEyesToGaza


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review Buku] Pengalaman Baca Buku Funiculi Funicula

Masa lalu dan masa depan, dua waktu yang sudah terlalu jauh untuk dijangkau. Masa lalu yang sudah dilewati kadang menyisakan penyesalan, dan masa depan yang masih misteri menantang diri membuat penasaran. Jika kau diberi kesempatan memilih kembali ke masa lalu atau melihat masa depan, apa yang akan kau pilih? Tapi sayangnya apa pun yang kau pilih tidak akan mengubah apa pun, kejadian yang terjadi, atau orang yang kau temui, bahkan mencegah kematian sekalipun. Dan dengan resiko terjebak selamanya di ruang waktu, apakah kau masih mau untuk melakukan perjalanan waktu? Sinopsis di atas adalah milik buku 'B efore the Coffee Gets Cold: Funiculi Funicula', salah satu dari trilogi karya Toshikazu kawaguchi yang pertama rilis di Jepang pada 2015. Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Dania Sakti, dan diterbitkan Gramedia. Saya membaca cetakan ke-21, desain sampul karya Orkha Creative.  Cover depan Funiculi Funicula cetakan ke-21  Pertemuan dengan Funiculi Funicula Tahun...

5 Tips Belajar Asyik ala Studyvlog, Studygram , dan StudyTok

Indah Primad | Juli 2023 | Bacaan 4 menit Lagi bingung gaya belajar apa yang paling pas untukmu?  Tenang, disini akan kita kupas tuntas tips belajar asyik yang bisa kamu terapkan saat belajar nanti. Kita akan temukan tipsnya dari konten-konten influencer edukasi. Sebelum itu, kita kenalan dulu dengan istilah studyvlog, studygram, dan studytok.      Studyvlog  adalah istilah untuk para influencer dan content creator edukatif, terutama konten vlog (video-blog). Contohnya konten Study With Me, menyajikan konten Live/ rekaman belajar sebagai teman belajar kamu. Mereka menyajikan konten keseharian belajar dan tips edukatif. Studygram adalah kreator edukasi yang lebih spesifik untuk pengguna Instagram. Tentunya konten yang lebih simpel menyesuaikan fitur-fitur di Instagram. Tapi istilah ini juga digunakan di platform media sosial lainnya. Studytok , seperti studygram, namun istilah ini digunakan kreator yang ada di TikTok. Mungkin kata StudyTok belum cukup familiar....

Pengalaman Belajar Bahasa Isyarat BISINDO Banten

Photo by Assad Tanoli on Unsplash Kamu tertarik untuk menyelami bahasa isyarat? Wah sama! Dan disini saya akan berbagi pengalaman belajar bahasa isyarat melalui kelas bahasa isyarat BISINDO. Sejak di kampus, saya tertarik dengan bahasa isyarat. Beruntungnya media sosial saya mendukung dengan algoritma yang sesuai, dan semakin banyak video bahasa isyarat yang saya tonton. Beberapa diantaranya saya berusaha mengingat kosa kata. Namun saya mulai kebingungan karena perbedaan kosa kata untuk satu makna yang sama. Akhirnya saya putuskan untuk lebih serius belajar dengan mengikuti kelas dari lembaga terpercaya, yaitu BISINDO. Setahu saya, bahasa isyarat di Indonesia dikembangkan secara profesional oleh dua sistem. Pertama, Bahasa Isyarat Indonesua (BISINDO), sebuah sistem bahasa isyarat yang dirintis oleh teman-teman tuli. Kedua, Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI) yang dikebangkan oleh Kemendikbud. Perbedaanya tidak hanya di kosa kata yang cukup berbeda, tapi teman-teman tuli sehari-hari...