Langsung ke konten utama

Postingan

Kesalahan Ini Bisa Kamu Hindari Saat Belajar Bahasa Asing

Beruntungnya kita, sebagai pelajar di negeri ini, pasti pernah atau sedang belajar setidaknya satu bahasa asing, Bahasa Inggris misalnya. Iya gak? Tapi kenapa ya setelah bertahun-tahun belajar di sekolah skill bahasa asing kita kadang berjalan di tempat. Alhamdulillah , syukurlah kita bisa untuk perkenalan, percakapan sehari-hari, dan mendengarkan musik.  Tapi gimana kalau nonton film, apakah kamu kadang ga paham mereka ngomong apa? tenang sob, kamu ga sendiri. Ini pengalaman pribadiku, untuk seorang yang berusaha bisa menguasai bahasa asing dari 0. Disini, aku sudah pernah mencoba beberapa metode belajar dengan target belajar yang santai hingga serius. Kita bahas satu-satu kesalahanku, biar kamu ga terjebak di kesalahan yang sama. 1. Mulai belajar dengan target yang belum jelas Belajar Bahasa Inggris, tentu aku punya tujuan realistis, supaya ga remedial ujian di sekolah. Alhamdulillah, tujuanku tercapai. Setelah lulus sekolah, di perkuliahan aku hanya mendapat 2 SKS kelas Bahasa Ingg
Postingan terbaru

Mindset Kaya: Menilai Barang BUKAN dengan Uang

Tau truffle, si jamur yang hidup terkubur bawah tanah. Jika memiliki persona, truffle mungkin iri pada jamur-jamur yang menampakkan dirinya di atas tanah. Lilhatlah Amanita yang berwarna warni megah, jamur tiram ( Pleurotus ) yang putih bersih, jamur kuping ( Auricularia ) yang tumbuh tinggi di pepohonan, dan jamur pengantin (Phallus indusiatus) yang cantik.  Truffle tidak menyadari seberapa berharga dirinya. Ia menunggu dalam gelap. Seolah orang yang rendah diri dan menyediri. Hingga ia ditemukan oleh orang yang tepat, butuh perburuan dengan menggunakan hewan terlatih untuk menemukan jamur truffle. Ia diangkat ke permukaan. Sulitnya menemukan truffle, membuat nilai jualnya tinggi. Para koki mengolahnya menjadi sajian mewah bintang lima, yang setiap irisannya bisa bernilai jutaan rupiah.  Kisah truffle diatas, menjadi gambaran bagaimana komoditi dinilai. Pernah dengar konsep permintaan dan penawaran ( supply and demand )? Nilai barang bisa semahal itu karena permintaan yang tinggi di

Romantisasi Rasa Menemukan Muara

Apakah teman-teman pernah jatuh hati? suka pada seseorang? Mari memikirkan imajinasi rasa dari gambar ini.  (dokumen penulis) Mungkin tanpa sadar kita cukup sering terjangkit virus merah jambu. Seperti baru mendarat di tengah wilayah asing, kita merasakan kebingungan, canggung, kesepian, penasaran, semangat, hingga berbunga-bunga. Namun respon fisik dan perasaan seseorang terhadap gejala jatuh hati bisa berbeda-beda tergantung sistem imunnya. Untuk ini, tentu sistem imun untuk perasaan. Vaksin Anti-Jatuh Hati Kita sudah punya sistem imun dari vaksin anti-jatuh hati. Kita punya lapisan pertahanan mulai dari logika yang menekan emosi, rencana dan mimpi yang jadi prioritas kalkulasi, hingga dogma spiritual. Vaksin anti-baper yang cukup kebal untuk menahan diri dan tidak sampai menunjukan gejala meriang aka. merindukan kasih sayang.  "Aku cukup dengan diriku", sesederhana itu alasan menolak rasa itu bertumbuh.  Namun, sistem imun kita juga bisa melemah. Godaannya bisa dari terlal

Koleksi Momen Tahun Ajaran 2023/2024

Selama setahun belakangan mengajar, saya beruntung bisa menangkap momen-momen bersama anak-anak. Momen-momen yang penuh warna, saya ingin menyajikannya dalam bentuk monokrom. Kesan klasik dari gradasi warna hitam, abu, dan putih membuat sendu suasana.  Saya bersyukur bisa bertemu anak-anak, mereka mengembalikan kemanusiaan saya. Mereka membuat saya perlahan menemukan siapa saya. Dan mereka menghadirkan tawa dan kekaguman yang dulu sulit saya temukan.  Momen yang berharga yang tidak ingin dilupakan, akan terkenang lebih lama oleh jejak visual. Jadi saya berusaha selalu merekamnya dalam jepretan kilat di memori smartphone.  Saya berusaha melindungi identitas mereka. Sebisa mungkin tak ada wajah yang bisa dikenali dengan mudah, kecuali anda sudah mengenal mereka sebelumnya. ... Bonus Selama setahun belakangan, perjalanan dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain menjadi hobi baru yang menenangkan bagi saya. Cukup untuk melepas ketegangan harian dan menjadi pelarian yang menyenangkan.

Album Foto Kota Tua

Mari berkeliling Kota Tua bersama WisataJalanKaki .  Dari BSD ke Kota Tua bisa ditempuh naik transportasi umum, bisa KRL atau Trans Jakarta. Kali ini saya pilih KRL, rutenya dari Stasiun Rawa Buntu, transit di Tanah Abang, lanjut pilih kereta ke Manggarai, transit lagi dan pilih kereta jalur Jakarta Kota. Dokumentasi diambil pada 9 Mei 2023 Lokasi pas mengenal peradaban abad 19 - awal 20 Jalannya ramah untuk pejalan kaki. Berbagai bangunan sejarah yang sudah diberdayakan menjadi toko dan restoran. Bangunan gaya jadoel memang punya nilai estetik yang tidak lekang oleh zaman.        Sepanjang jalan kenangan ~ Stasiun Jakarta Kota yang selalu ramai. Alun-alun Museum Fatahillah ternyata menyimpan sejarah kelam di masa penjajahan Belanda. Mengutip dari  detik.com , di masa lalu alun-alun ini pernah menjadi saksi bisu pembantaian ribuan etnis Tionghoa, alasannya karena Belanda takut dengan hubungan baik warga Tionghoa dengan pribumi, juga dugaan pemberontakan.  Selain itu, alun-alun ini jug

Strategi Mewujudkan Mimpi

Pernah ada seseorang berbicara padaku tentang mimpi-mimpinya. Mimpi akan hidupnya di masa depan. Dan aku selalu mengingat diriku yang merinding takjub karena ia begitu yakin pada apa yang ia cita-citakan. Maka, aku bertanya pada diriku sendiri, apa mimpiku? apa yang menggerakan diriku untuk bangun? Langit - lukisan pribadi, Mei 2024 Mimpi ya? Sebuah kata yang bisa membuat seseorang yang awalnya bukan siapa-siapa bisa menjadi seseorang yang berbeda.  Mimpi ibarat obat sakit gigi, yang ampuh sekejap menghilangkan rasa sakit. Atau terapi yang menyembuhkan pelan-pelan. Juga keyakinan yang membuat kita bisa berdamai dengan rasa sakit dan bersyukur atas apa yang masih kita miliki. Mimpi ibarat mata air yang jernih, airnya yang melepas dahaga, memberi harapan layaknya oasis di tengah gurun. Setiap tetes air, menyelamatkan orang-orang yang kehausan. Kerennya, mimpi yang bisa mengubah seseorang, bisa beresonansi, kemudian menyebar ke ribuan, hingga jutaan hati dan pikiran. Menembus batas-batas

Obrolan ke Hati

Bicara soal hati, aku mulai berkenalan dengannya lagi. Setelah cukup lama tidak berbincang dengannya. Kira-kira obrolanku dengannya begini. *** "Assalamu'alaikum hati!" Aku mulai menyapa semoga hatiku sehat-sehat saja selama ini, seolah aku dan hati duduk bersisian di bangku yang sama.  " Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh diriku yang kurindukan. " Hati menyambut salamku dengan sempurna. Artinya dan keselamatan atas kamu, dan rahmat Allah, dan keberkahan. Dan ia tersenyum manis sekali, aku belum pernah melihat bayanganku tersenyum semanis itu.  "Maaf udah lama ya kita ga ngobrol, baik-baik aja kan?" Tanyaku penasaran. " Hmm yap, alhamdulillah hanya rindu saja bisa ngobrol lagi. " Ia membalas dalam kebaikan, kenapa ya kalau sudah mengobrol dengan hati, ia akan memilih jawaban yang indah. Awalnya canggung, aku pun tidak tahu harus bicara apa. Seperti bertemu teman lama, aku hanya tersenyum lagi menatapnya. " Kalau kamu, baik-

Rasa Bersalah yang Manusiawi

Photo by Mumtahina Tanni (Pexels) Rasa Bersalah Pernah mencoba melarikan diri dari rasa bersalah, tapi malah terjebak dalam kutukan penyesalan yang tak kunjung usai? Rasa bersalah yang berubah menjadi luka, lama-lama akan menjadi infeksi yang mengerikan.  Apakah berlebihan mengatakan rasa bersalah bisa menenggelamkan mimpi, cinta, dan empati. Bukannya mencari solusi dan minta maaf, melainkan terus menumpuk rasa bersalah. Ditumpuk menjadi lapisan yang akan menutup sisi kemanusiaan. Suatu hari, aku pernah melakukan kesalahan, sesederhana memilih untuk meniadakan emosi dalam relasi. Aku memilih hanya meletakan logika sebagai dalil komunikasi. Alasannya sederhana, aku terlalu malas untuk merasakan kelelahan akibat mencurahkan emosi dalam suatu hubungan. Kemudian, aku menggunakan dalil 'sudah seharusnya', seperti hak dan kewajiban yang harus kulakukan pada orang-orang sekitarku. Aku tidak perlu memikirkan perasaan, aku hanya perlu mendengarkan dan tidak memasukan emosiku disana. Ra

[Review Buku] Pengalaman Baca Buku Funiculi Funicula

Masa lalu dan masa depan, dua waktu yang sudah terlalu jauh untuk dijangkau. Masa lalu yang sudah dilewati kadang menyisakan penyesalan, dan masa depan yang masih misteri menantang diri membuat penasaran. Jika kau diberi kesempatan memilih kembali ke masa lalu atau melihat masa depan, apa yang akan kau pilih? Tapi sayangnya apa pun yang kau pilih tidak akan mengubah apa pun, kejadian yang terjadi, atau orang yang kau temui, bahkan mencegah kematian sekalipun. Dan dengan resiko terjebak selamanya di ruang waktu, apakah kau masih mau untuk melakukan perjalanan waktu? Sinopsis di atas adalah milik buku 'B efore the Coffee Gets Cold: Funiculi Funicula', salah satu dari trilogi karya Toshikazu kawaguchi yang pertama rilis di Jepang pada 2015. Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Dania Sakti, dan diterbitkan Gramedia. Saya membaca cetakan ke-21, desain sampul karya Orkha Creative.  Cover depan Funiculi Funicula cetakan ke-21  Pertemuan dengan Funiculi Funicula Tahun

Berpikir Tentang Gagal, Ikhlas, dan Mimpi

Pernah ga memikirkan teori bumi datar? atau ternyata ada alien di luar angkasa? atau topik yang lebih personal, "Kenapa saya bisa gagal? apakah itu keikhlasan?" Isi kepala yang random keluar tanpa alasan yang cukup rasional. Tentunya sejenak melupakan gaji yang menipis di akhir bulan, dan sayangnya notifikasi bayar cicilan seperti jarum yang menusuk ujung jari. Haha, hanya ingin meredakan stres. Mungkin anda pernah berpikir tentang ini, mari kita diskusi. Photo by Filip Kominik on Unsplash It's not OK, but it's OK Semoga kamu ga lagi merasa menjadi pecundang dalam hidupmu sendiri. Apalagi, saat kau tidak melakukan sesuatu yang bermanfaat menurut penilaian manusiawi.  Tidak produktif, menonton drama, membaca komik, menghabiskan waktu rebahan, dan tidak melakukan apa-apa atas derita saudara-saudara korban bencana dan perang di luar sana. Selalu ada perasaan bersalah saat melakukan sesuatu yang menghibur diri sendiri.  Oh no, ingin berkata jahat pada diri, tapi tunggu d