Langsung ke konten utama

Merdeka

Sebuah puisi -

Sunset adalah wujud peraduan kemerdekaan
Merdeka | Photo by Fer Nando on Unsplash


Dilema, gelisah, emosi, dan ambisi
Menenggelamkan diri dalam kalut ketakutan
Menarik mundur cita-cita dan membiarkannya tertelungkup pasrah
Jauh rasanya keinginan untuk kembali
Kembali pada jalan yang hakiki
Air mata ini jatuh sesenggukan menatap lembaran album kenangan
Kegelapan yang indah terlihat
Telah menutup mata, mata hati

Tarik nafas sejenak
Dan merenung sesaat untuk mengembalikan hakikat kehidupan
Tuhan tidak pernah pergi, itu yang diri yakini
Terbuka, aku membuka belenggu rantai nafsu dunia
Dan memerdekakan diri
Ya Allah bimbinglah diri ini untuk kembali
melihat dengan mata yang sebenarnya, mata hati
Mendengar suara sejati, suara hati
Melepas topeng kesombongan dan dusta
Berdiri tegak dan menatap merdeka
Merdeka tegakkan merdeka

(20 Juni 2017)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Tips Belajar Asyik ala Studyvlog, Studygram , dan StudyTok

Indah Primad | Juli 2023 | Bacaan 4 menit Lagi bingung gaya belajar apa yang paling pas untukmu?  Tenang, disini akan kita kupas tuntas tips belajar asyik yang bisa kamu terapkan saat belajar nanti. Kita akan temukan tipsnya dari konten-konten influencer edukasi. Sebelum itu, kita kenalan dulu dengan istilah studyvlog, studygram, dan studytok.      Studyvlog  adalah istilah untuk para influencer dan content creator edukatif, terutama konten vlog (video-blog). Contohnya konten Study With Me, menyajikan konten Live/ rekaman belajar sebagai teman belajar kamu. Mereka menyajikan konten keseharian belajar dan tips edukatif. Studygram adalah kreator edukasi yang lebih spesifik untuk pengguna Instagram. Tentunya konten yang lebih simpel menyesuaikan fitur-fitur di Instagram. Tapi istilah ini juga digunakan di platform media sosial lainnya. Studytok , seperti studygram, namun istilah ini digunakan kreator yang ada di TikTok. Mungkin kata StudyTok belum cukup familiar. Tapi melihat trend peng

[Review Buku] Pengalaman Baca Buku Funiculi Funicula

Masa lalu dan masa depan, dua waktu yang sudah terlalu jauh untuk dijangkau. Masa lalu yang sudah dilewati kadang menyisakan penyesalan, dan masa depan yang masih misteri menantang diri membuat penasaran. Jika kau diberi kesempatan memilih kembali ke masa lalu atau melihat masa depan, apa yang akan kau pilih? Tapi sayangnya apa pun yang kau pilih tidak akan mengubah apa pun, kejadian yang terjadi, atau orang yang kau temui, bahkan mencegah kematian sekalipun. Dan dengan resiko terjebak selamanya di ruang waktu, apakah kau masih mau untuk melakukan perjalanan waktu? Sinopsis di atas adalah milik buku 'B efore the Coffee Gets Cold: Funiculi Funicula', salah satu dari trilogi karya Toshikazu kawaguchi yang pertama rilis di Jepang pada 2015. Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Dania Sakti, dan diterbitkan Gramedia. Saya membaca cetakan ke-21, desain sampul karya Orkha Creative.  Cover depan Funiculi Funicula cetakan ke-21  Pertemuan dengan Funiculi Funicula Tahun

Stop! Saatnya Menjadi Lebih Kuat

Indah Primad | Cerita evaluasi tengah tahun 2023 Menjelang 2022 berakhir, saya masih ingat sebuah obrolan hangat dengan seorang guru. Beliau adalah pebisnis yang suka berbagi tips dunia wirausaha dan dipadukan dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Beliau bercerita menjadi dewasa yang sebenarnya, menjadi kuat dan dapat dipercaya. Ternyata sudah lebih dulu diceritakan dalam kisah Nabi Musa as saat dipertemukan dengan Nabi Syu’aib, kemudian perkataan Nabi Yusuf as kepada raja Mesir. Kita mulai dari kisah Nabi Musa as.  Waktu itu Nabi Musa as berhenti di dekat sebuah sumur. Dilihatnya dua orang perempuan muda penggembala sedang mengantri untuk mengambil air. Tapi ada yang tidak beres, perempuan muda itu hanya menunggu antrian karena didepannya para pria lebih dulu memberi ternak-ternaknya air minum. Nabi Musa menawarkan diri untuk membantu mengambil air. Kedua perempuan ini ternyata adalah putri Nabi Syu’aib yang kemudian merekomendasikan Nabi Musa untuk bekerja dengan mereka. “Wahai ayahku! Jadikan