Berpikir Tentang Gagal, Ikhlas, dan Mimpi

Pernah ga memikirkan teori bumi datar? atau ternyata ada alien di luar angkasa? atau topik yang lebih personal,
"Kenapa saya bisa gagal? apakah itu keikhlasan?"

Isi kepala yang random keluar tanpa alasan yang cukup rasional. Tentunya sejenak melupakan gaji yang menipis di akhir bulan, dan sayangnya notifikasi bayar cicilan seperti jarum yang menusuk ujung jari. Haha, hanya ingin meredakan stres.

Mungkin anda pernah berpikir tentang ini, mari kita diskusi.

Photo by Filip Kominik on Unsplash

It's not OK, but it's OK


Semoga kamu ga lagi merasa menjadi pecundang dalam hidupmu sendiri. Apalagi, saat kau tidak melakukan sesuatu yang bermanfaat menurut penilaian manusiawi. 

Tidak produktif, menonton drama, membaca komik, menghabiskan waktu rebahan, dan tidak melakukan apa-apa atas derita saudara-saudara korban bencana dan perang di luar sana. Selalu ada perasaan bersalah saat melakukan sesuatu yang menghibur diri sendiri. 

Oh no, ingin berkata jahat pada diri, tapi tunggu dulu it's not OK, but it's OK. 


Mimpi atau angan-angan?

Sisi egois manusia yang hanya ingin memikirkan dirinya, adalah jebakan atau jati diri? Aku khawatir akan menjadi pecundang yang menyesalinya. Tapi pengendalian nafsu yang buruk hanya akan membuatku mengulang kesalahan yang sama lagi dan lagi. 

Selama ini, bukan kata aku yang menjadi subjek hidupku, tapi mimpi, manfaat, dan perjuangan untuk menggapainya. Aku bukanlah aku tanpa mimpiku, dan selama ini aku sudah hidup cukup lama untuk mempercayainya. Sedangkan untuk menjadi tanpanya, aku kira aku akan kehilangan diriku. Karena mimpilah aku bertahan, merantau, dan menulis. Karena mimpilah aku bangun, bekerja, dan tidur. 

Aku jangan-jangan sudah salah memilih niat, aku salah menentukan arahku, aku tanpa sadar memuja impian, tanpa sadar menjadi budak mimpi dan masa depan.

Coba baca kisah Charles Darwin, Albert Enstein, dan masih banyak lagi orang-orang keren diluar sana yang sudah lebih dulu menjalani hidupnya. Bukan mimpi yang membuka jalannya tapi memenuhi takdirnya dengan bekerja sebaik mungkin di masa kini, tanpa terlalu risau tentang masa depan yang tidak pasti. 
Cobalah berhenti bermimpi, tapi jalani takdirmu hari ini sebaik mungkin, sambil terus belajar tanpa menaruh harapan setinggi itu. 

Jangan letakan harapanmu setinggi langit, kau tidak akan jatuh di antara bintang-bintang, tidak ada langit dan bintang-bintang tanpa takdir dan penciptaan. Yang harus kau lakukan adalah bersyukur atas dirimu dan terus belajar tanpa mengharapkan langit dunia. Harapan hanya Allah SWT, hanya Yang Maha Mengusai dunia dan akhirat yang menjadi harapanmu, berserah diri.

Kegagalan yang sudah direncanakan


Otak yang merancang kegagalan, lebih realistis dari pada mengandalkan kesuksesan yang dipengaruhi faktor keberuntungan. Contohnya, memilih tidak bangun pagi dan terlambat datang ke kantor, kemudian mendapat potongan gaji akibat kelalaian pribadi, menjadi karyawan dengan kinerja buruk, tidak mau berkembang dan belajar, adalah aksi yang bisa dipilih otak secara sadar untuk menjadi rantai kegagalan. 

Setiap keburukan yang terjadi dalam hidupmu, itu adalah akibat dari kesalahanmu! Ternyata  ada dalam Al-qur'an tentang hukum sebab akibat, dalam surat As-syuara ayat 30 dan An-Nisa ayat 123. Hukum sebab akibat, semua hal yang terjadi dalam hidupmu adalah takdir dengan faktor-faktor sebab tertentu.

Sedangkan butuh energi yang lebih besar untuk melakukan yang bertentangan dari kegagalan. Bangun lebih pagi, beribadah, mandi dengan bersih, sarapan sehat, berangkat kerja awal waktu, membuat daftar pekerjaan yang harus dilakukan, berbagi shift dengan kolega, memimpin acara makan bersama, belajar dan meningkatkan skill. 

Butuh banyak energi untuk melakukannya bukan? tanpa kepastian bahwa akan berjalan lancar. Tapi itu, kejutan setelah melakukan hal baik, itulah yang menjadi mimpi manusia. Yang membuatnya berharap dengan melakukan kebaikan akan ada hal baik yang datang padanya. Hasil tidak pernah mengkhianati usaha. 

Helooo!, siapa anda yang seyakin itu anda akan sukses dengan berbuat baik. Apakah sudah ada jaminan dari Tuhan anda akan menjadi sukses. 

Mencari makna ikhlas


Aku masih percaya orang baik yang benar-benar jujur berbuat baik tanpa meminta imbalan apapun dari dunia itu masih ada saat ini. Tanpa tapi, karena adanya keimanan, FAITH. 

Orang yang jujur hanya mengharapkan kebaikan dari Tuhan-lah yang benar-benar berbuat baik dengan tulus. Karena itu tadi, tidak ada jaminan hal baik juga akan kembali padamu. Tapi jika kamu berjual beli dengan Tuhan, kebaikan itu mutlak akan diberikan. 


Posting Komentar

0 Komentar