Pura-pura (sebuah puisi) | Photo by mahamudul hasan on Unsplash |
Mengenakan gaun warna-warni
Melenggak-lenggok patah
Inilah aku, rasa sakit yang dibalut kepalsuan
Senyuman dibalik sakitnya derita
terkadang obat generik yang bisa menghilangkan gejala
Kuat menahan luka yang terkoyak berulang
Hebat, tapi kau lupa akan infeksi penuh nanah
Pura-pura untuk baik-baik saja
Ia hanya topeng yang membuat kau dapat bersandar pada dinding yang goyah
Tapi kau berjuang untuk bertahan, setidaknya begitu
sehingga yang lain berlalu karena melihat kau baik-baik saja
Menangislah
Jangan menahan rasa sakit itu untuk ruang hatimu yang terbatas
Tertunduklah dan pejamkan mata
Jangan menahan rasa sakit itu untuk ruang hatimu yang terbatas
Tertunduklah dan pejamkan mata
Menengadah pada Sang Pencipta yang Maha Mendengar dan Maha Melihat
Berdoalah dan sampaikan, yakinlah
Hanya kepada-Nya tempat kembali dan meminta
Dan pulanglah masih ada rumah
Melihat rumah bukanlah fisik yang terbatas pada dinding- dinding pembatas
Namun orang-orang yang menunggumu pulang dengan ikhlas
Berdoalah dan sampaikan, yakinlah
Hanya kepada-Nya tempat kembali dan meminta
Dan pulanglah masih ada rumah
Melihat rumah bukanlah fisik yang terbatas pada dinding- dinding pembatas
Namun orang-orang yang menunggumu pulang dengan ikhlas
---
Bogor, 08/08/19
Komentar
Posting Komentar